Zaman now, sosial media udah jadi bagian hidup kita yang nggak bisa dipisahin. Tiap hari, kita pasti scroll Instagram, TikTok, atau Twitter buat update kabar, cek berita, atau cuma buat hiburan. Sosial media bikin kita bisa dekat meskipun jarak jauh, saling connect, dan pamer gaya hidup dengan gaya masing-masing. Pokoknya, sosial media itu bukan cuma buat nongkrong virtual, tapi juga jadi tempat kita ekspresikan diri.
Walaupun sosial media bikin kita betah dan gampang terhubung, jangan lupa kalau ada bahaya tersembunyi yang harus kita jaga bersama. Contohnya, banyak banget berita hoax alias bohong yang beredar dan gampang banget dipercaya orang. Kalau kurang waspada, kita mudah banget tertipu sama informasi palsu yang bikin bingung dan bisa berujung pada keributan. Selain itu, demi dapetin popularitas atau banyak follower, kadang orang sampai lupa diri. Jadi inget ya, di sosial media, popularitas itu bukan segalanya. Yang penting, kita tetap asli dan pinter jaga diri sendiri!
Baca artikel lainnya di LensaRakyat
Apa Itu Sosial Media?

Sosial media adalah platform digital yang memungkinkan kita untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menyampaikan ide secara online lewat berbagai bentuk konten seperti tulisan, gambar, dan video. Sosial media membuat jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi dengan siapa saja dari mana saja. Contoh sosial media yang sering di gunakan adalah Instagram, Twitter, TikTok, dan Facebook. Sosial media bukan cuma di gunakan buat sharing cerita dan hiburan, tapi juga punya pengaruh besar dalam jadi sumber opini dan pembentuk tren yang di ikuti banyak orang.
Baca juga Meet Up Aspaqin 2025 di Bandar Lampung Bersama Aqiqah Almeera Cilacap
Buzzer Dalam Sosial Media

Di dunia sosial media, ada istilah “buzzer” yang merujuk pada orang atau kelompok yang sengaja membuat konten atau opini demi mendapatkan perhatian dan mempengaruhi pandangan publik. Buzzer biasanya bekerja dengan strategi yang terencana, seperti menyebarkan berita tertentu atau mendukung sesuatu dengan cara yang kuat dan cepat supaya viral. Namun, keberadaan buzzer ini juga kerap menimbulkan kontroversi, karena kadang tidak membedakan mana fakta dan opini, bahkan bisa ikut menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
Baca juga Menghargai Cinta dan Peran Ayah di Hari Ayah Nasional
Dampak Negatif Sosial Media
Salah satu dampak paling serius adalah kecanduan, di mana orang jadi susah lepas dari ponsel karena terus-terusan kepo dengan notifikasi atau update terbaru. Kecanduan ini nggak cuma ganggu waktu dan produktivitas, tapi juga bisa bikin kesehatan mental terganggu, misalnya jadi stres atau depresi karena terlalu membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial.
Media sosial juga sering bikin banyak orang merasa nggak cukup dan kurang percaya diri akibat terlalu sering melihat postingan orang lain yang terlihat sempurna. Rasa takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out) jadi hal umum yang bikin stres. Belum lagi, terlalu lama main media sosial juga bisa ganggu pola tidur dan konsentrasi. Makanya, penting banget untuk pakai media sosial dengan bijak, supaya dampak negatif ini nggak sampai merusak kualitas hidup kita sehari-hari.
Contoh Berita Hoax di Sosial Media
- Pengobatan Ida Dayak di Semarang
Beredar kabar bohong di media sosial tentang pengobatan tradisional oleh Ida Dayak yang katanya akan di gelar di depan Masjid Agung Kauman Semarang. Banyak orang yang datang karena percaya informasi tersebut, padahal kenyataannya pengobatan itu tidak pernah di lakukan dan itu hanyalah berita hoax. Pihak berwenang sudah memastikan agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi palsu seperti ini.
- Email Palsu Pemberitahuan Pajak
Beberapa warga Jawa Tengah menerima email palsu yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak berisi pemberitahuan wajib pajak. Email ini berisi link berbahaya yang dapat merugikan penerimanya. Kominfo langsung mengingatkan masyarakat untuk waspada dan tidak mudah mengklik link dari email yang meragukan.
Apa Itu Popularitas?
Popularitas adalah tingkat kepopuleran atau sejauh mana seseorang, sebuah kelompok, atau hal tertentu di kenal, di sukai, dan di terima oleh banyak orang. Popularitas mencerminkan pengakuan dan perhatian publik terhadap seseorang atau sesuatu. Di era digital seperti sekarang, popularitas nggak cuma di nilai dari kehadiran langsung, tapi lebih sering di ukur dari jumlah pengikut dan interaksi yang kita dapatkan di media sosial. Jadi, popularitas kini seringkali berkaitan dengan seberapa besar pengaruh yang di miliki seseorang atau suatu hal di dunia maya.
Kesimpulan
Sosial media sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Platform ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri dengan mudah dan cepat. Namun, di balik manfaatnya yang besar, sosial media juga memiliki sisi negatif seperti adanya buzzer yang dapat memanipulasi opini, penyebaran berita hoax yang menyesatkan, serta dampak buruk bagi kesehatan mental seperti kecanduan dan stres.
